, , , ,

Stevano Rizki: Hukum Seberat-Beratnya 12 Pria Pemerkosa Anak di Cianjur

oleh -17 Dilihat

Stevano Rizki Desak Hukuman Maksimal untuk 12 Pria Pemerkosa Anak di Cianjur: “Tak Ada Ampun untuk Kejahatan terhadap Anak”

JAKARTA Aktivis perlindungan anak dan tokoh muda nasional, Stevano Rizki, angkat suara terkait kasus pemerkosaan terhadap seorang anak perempuan oleh 12 pria di Cianjur yang belakangan ini mengguncang publik. Ia dengan tegas menyerukan agar para pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya, tanpa toleransi.

Dalam pernyataannya kepada media, Stevano menyebut kejahatan tersebut sebagai bentuk kekejian luar biasa terhadap kemanusiaan, terutama karena korban adalah anak di bawah umur yang seharusnya mendapatkan perlindungan maksimal dari negara dan masyarakat.

“Kejahatan ini tidak hanya melukai fisik dan psikis korban, tetapi juga menghancurkan masa depan seorang anak. Para pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Tidak ada alasan, tidak ada ampun,” tegas Stevano, Senin (tanggal disesuaikan).

Desakan Hukuman Maksimal: Kebiri Kimia dan Penjara Seumur Hidup

Stevano mendesak aparat penegak hukum, mulai dari kepolisian, kejaksaan, hingga pengadilan, untuk menegakkan hukum dengan tegas dan memberikan efek jera. Ia menyebut opsi hukuman berat seperti kebiri kimia, hukuman penjara maksimal, bahkan seumur hidup, harus dipertimbangkan demi keadilan bagi korban dan perlindungan masyarakat.

“Undang-Undang Perlindungan Anak dan KUHP sudah mengatur dengan jelas. Kalau memang terbukti bersalah, jangan ragu. Negara harus hadir untuk memberikan rasa aman kepada anak-anak kita,” tambahnya.

Stevano Rizki
Stevano Rizki

Baca juga: Pancasila dan Pidato Bung Karno di PBB Jadi Rujukan Megawati Dorong Etika Global

Prihatin atas Maraknya Kejahatan Seksual terhadap Anak

Stevano juga menyampaikan keprihatinan atas semakin seringnya kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terungkap belakangan ini. Ia menilai kondisi ini sebagai darurat nasional yang membutuhkan langkah nyata, bukan hanya kecaman.

Menurutnya, kejahatan seksual terhadap anak kerap terjadi karena kurangnya pengawasan, lemahnya edukasi, dan lambannya respons terhadap laporan masyarakat.

“Kita butuh sistem perlindungan anak yang benar-benar kuat. Mulai dari pendidikan seksual yang sehat di sekolah, perlindungan berbasis keluarga, hingga penegakan hukum yang cepat dan tanpa kompromi,” ujarnya.

Dorong Peran Aktif Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Selain menyerukan keadilan bagi korban, Stevano juga mendorong peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak. Ia menilai perlu adanya keterlibatan RT/RW, tokoh agama, dan guru dalam mengenali serta mencegah potensi kekerasan seksual sejak dini.

“Jangan tunggu korban berikutnya jatuh. Lindungi anak-anak kita mulai dari lingkungan terkecil. Keluarga dan komunitas adalah benteng pertama,” tegasnya.

Kasus Menggemparkan: 12 Pelaku dan Trauma Mendalam

Seperti diketahui, publik dikejutkan oleh pengungkapan kasus pemerkosaan brutal terhadap seorang anak perempuan di Cianjur oleh 12 orang pria dewasa. Kasus ini kini tengah ditangani pihak kepolisian setempat. Para pelaku sudah diamankan dan proses hukum tengah berjalan.

Korban kini mendapatkan penanganan khusus dari tim psikolog dan Lembaga Perlindungan Anak. Namun luka dan trauma yang ditinggalkan dari kejadian ini tentu tidak akan sembuh dalam waktu singkat.

“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Jika kita gagal melindungi mereka, kita gagal sebagai bangsa,” tutup Stevano Rizki dalam pernyataan tegasnya.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.