, ,

Kemensos Coret 228 Ribu Penerima Bansos karena Main Judi Online

oleh -36 Dilihat

228 Ribu Penerima Bansos Dicoret Akibat Main Judi Online – Kemensos Perketat Verifikasi!

Surakarta- Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil langkah tegas dengan mencoret 228.000 penerima bantuan sosial (bansos) setelah terindikasi bermain judi online (judol). Kebijakan ini diambil untuk memastikan bansos benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan dan tidak disalahgunakan untuk kegiatan ilegal.

Kemensos Coret 228 Ribu Penerima Bansos karena Main Judi Online
Kemensos Coret 228 Ribu Penerima Bansos karena Main Judi Online

Baca Juga :  Gawat 42 Ribu Pekerja Kena PHK di 2025, Jawa Tengah Paling Parah

600 Ribu Penerima Terindikasi Judol, 228 Ribu Langsung Dicoret

Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) mengungkapkan, dari hasil penelusuran bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ditemukan sekitar 600.000 penerima bansos yang diduga terlibat dalam praktik judol.

“Setelah verifikasi mendalam, 228.000 nama langsung kami coret dari daftar penerima bansos. Sedangkan 375.000 lainnya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut, termasuk ground check di lapangan,” tegas Risma dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat.

Pemeriksaan ini akan berdampak pada penyaluran bansos triwulan ketiga 2025, di mana hanya penerima yang lolos verifikasi yang akan menerima bantuan.

PPATK Temukan 78 Ribu Penerima Bansos Masih Main Judol di 2025

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkap fakta mengejutkan: 78.000 penerima bansos masih aktif bermain judol pada semester pertama 2025. Data ini langsung dilaporkan ke Kemensos untuk ditindaklanjuti.

“Kami terus memantau transaksi mencurigakan. Jika penerima bansos terlibat judi online, kami akan segera berkoordinasi dengan Kemensos untuk menghentikan bantuan mereka,” jelas Ivan.

Anomali Penyaluran: 1,7 Juta Rekening Tak Terdaftar sebagai Penerima Bansos

Selain masalah judol, PPATK juga menemukan anomali serius dalam penyaluran bansos. Dari 10 juta rekening yang dianalisis:

  • 8,4 juta rekening terkonfirmasi sebagai penerima bansos.

  • 1,7 juta rekening lainnya tidak terdaftar, meski seharusnya menerima bantuan.

“Ini harus menjadi perhatian bersama. Ada kemungkinan penyelewengan atau ketidakakuratan data yang harus segera dibenahi,” tegas Ivan.

Ke Depan: Screening Ketat & Verifikasi Berlapis

Menyikapi temuan ini, Kemensos berencana memperketat verifikasi dengan melibatkan PPATK untuk memeriksa rekening calon penerima bansos.

“Kami ingin memastikan bansos tepat sasaran. Ke depan, setiap rekening akan melalui screening transaksi keuangan untuk menghindari penyalahgunaan,” ujar Risma.

Masyarakat Diminta Laporkan Penyalahgunaan Bansos

Kemensos juga mengajak masyarakat melaporkan jika menemukan penerima bansos yang:
✔ Bermain judi online
✔ Memiliki kemampuan finansial baik
✔ Tidak memenuhi kriteria penerima bansos

“Dengan kerja sama semua pihak, bansos bisa benar-benar membantu yang membutuhkan,” pungkas Risma.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.