, , ,

Deddy Sitorus Pesan ke Gibran Saat Tugas di Papua: Jangan Sering-Sering Pulang

oleh -22 Dilihat

Deddy Sitorus Beri Pesan Menyentil ke Gibran: Kalau Sudah Dapat Tugas di Papua, Jangan Sering-Sering Pulang!

Jakarta – Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, kembali menjadi sorotan publik setelah melontarkan pesan tajam kepada Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Dalam pernyataannya, Deddy menyinggung kemungkinan Gibran akan menjalankan tugas di wilayah Papua, sekaligus mengingatkan agar Gibran tidak sering-sering pulang ke Jakarta atau Solo jika kelak menjalankan amanah di daerah tersebut.

Pesan tersebut disampaikan Deddy dalam konteks kesiapan Gibran dalam mengemban amanah sebagai orang nomor dua di negeri ini, sekaligus bentuk sindiran halus agar Gibran menunjukkan kesungguhan, bukan hanya simbolis.

“Kalau memang nanti ditugaskan di Papua, ya jangan sering-sering pulang. Laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” kata Deddy kepada media, seraya menekankan pentingnya konsistensi dalam menjalankan tugas negara.

Sindiran atau Nasihat Politik?

Pernyataan Deddy ini sontak menimbulkan beragam reaksi. Beberapa menilai sebagai nasihat keras namun membangun, sementara sebagian lain melihatnya sebagai bentuk sindiran yang menyentil gaya kepemimpinan generasi muda di pemerintahan.

Sebagai seorang politisi senior dari partai pengusung calon presiden lain pada Pilpres 2024, Deddy memang dikenal vokal dalam menyampaikan kritik terhadap gaya komunikasi dan kebijakan tokoh-tokoh muda di lingkar kekuasaan, termasuk Gibran.

Namun kali ini, Deddy tampaknya ingin menekankan bahwa tugas kenegaraan bukan sekadar simbolik atau pencitraan, tapi butuh kedisiplinan dan kehadiran nyata di lapangan.

Deddy Sitorus
Deddy Sitorus

Baca juga: Hasto Kristiyanto Siapkan Dua Nota Pembelaan

Konsekuensi Jabatan Wakil Presiden

Isu penempatan Wapres untuk menjalankan fungsi koordinasi atau penugasan di wilayah seperti Papua sebenarnya bukan hal baru. Beberapa wacana pernah muncul agar Wapres atau pejabat tinggi lainnya berkantor di wilayah-wilayah strategis di luar Jawa, sebagai upaya memperkuat kehadiran negara.

Jika wacana ini benar-benar diwujudkan, maka posisi Wapres bukan hanya sebagai pendamping Presiden di Jakarta, melainkan figur yang aktif berinteraksi langsung dengan daerah, terutama wilayah yang selama ini dianggap perlu perhatian lebih, seperti Papua.

Dan inilah yang disoroti Deddy: komitmen nyata seorang pejabat terhadap tanggung jawab yang diberikan.

Respons Gibran?

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan langsung dari Gibran Rakabuming Raka terkait pernyataan Deddy Sitorus. Namun publik menanti apakah Gibran akan menanggapi serius atau justru memilih meredam isu tersebut dengan gaya khasnya yang santai dan tenang.

Di tengah banyaknya sorotan terhadap sosok Gibran, baik dari pendukung maupun pengkritik, pesan Deddy bisa menjadi pengingat penting: jabatan publik adalah amanah, bukan privilege.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.